Minggu, 23 Januari 2011

Batu Trawas


Ketika sore menghabiskan hujan gerimis
Malang nian sebuah perjalanan cinta
Menggigil dengan menggigit jemari kayu
Pedas terasa semangkuk hidangan penutup kota itu.

Bimbang langkah ini
Antara batu dan terjal hutan
Terbayang kemacetan akibat malam
Hingga nurani mulai mantap bebelok arah.

Kupacu roda berputar menggilas segala ragu
Kurenggut malam dari sore
Dalam perjalanan penuh riang
Aku hanya sedikit tersesat dalam gelap rimba.

Maafkan aku, tersesat dalam gelap
Antara batu trawas
Kutembus pekatnya malam penuh keyakinan

Maafkan aku, membawa dingin hutan kepadamu
Antara  aspal dan tikungan tajam
Antara persimpangan tanpa marka jalan.