pasukan garuda pulang dengan tangan hampa dari stadion bukit jalil. mereka kalah dengan skor telak 3-0 oleh harimau malaya. kekalahan pertama pasukan garuda ini tak lepas dari teror suporter malaysia yang berkali-kali menyorotkan sinar laser pada pemain indonesia khususnya kiper markus haris dan kapten firman utina.
sejatinya kita bisa lepas dari tekanan pada awal babak kedua. namun insiden sinar laser membuat pemain indonesia kurang nyaman ditambah lagi petasan yang menggelegar di tengah lapangan. terlihat sekali jika suporter dan pemain malaysia menggunakan segala cara untuk memenangkan pertandingan ini. mereka tak henti-hentinya meneror pemain indonesia. tapi kita harus sadar, inilah sepak bola. sepak bola adalah sebuah alat menumbuhkan rasa nasionalis, bahkan bagi sebagian orang sepak bola lebih dari sekadar agama. jadi, maklum jika kita melihat kejadian di stadion bukit jalil malaysia.
perjuangan kita belum berakhir. masih ada pertemuan kedua di stadion utama bung karno. kita harus membuktikan kepada suporter dan pemain malaysia, bahkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang bermartabat. tidak akan ada teror yang berlebihan seperti yang terjadi di stadion bukit jalil. mari kita tunjukkan kekuatan sepak bola kita yang sesungguhnya, macan asia yang sedang tertidur.
kekalahan ini pasti sangat menyakitkan bagi rakyat indonesia. kita boleh kalah oleh siapapun, tapi tidak oleh malaysia. itu adalah semboyan suporter kita. tapi kita harus sadar, apapun yang terjadi tidak akan membalikkan kekalahan kita. kita harus lapang dada. ini adalah sebuah perjalanan yang terhormat bagi punggawa timnas. mereka berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan, tapi teror dan tekanan di stadion bukit jalil begitu hebatnya hingga membuyarkan konsentrasi mereka.
pertemuan kedua tanggal 29 nanti adalah waktunya kita membuktikan pada mereka jika kita adalah bangsa yang bermartabat. memberi dukungan dengan sportif. tidak ada petasan dan sinar laser. ayo pasukan garuda. kita tunjukkan jika kita lebih baik dari malaysia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar